Tautan-tautan Akses

AS Minta Negara-negara Teluk Bantu Hentikan Pendanaan Bagi Hamas


Anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suaranya dalam pertemuan yang membahas konflik Israel-Hamas di markass PBB di New York, pada 25 Oktober 2023. (Foto: Reuters/David 'Dee' Delgado)
Anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suaranya dalam pertemuan yang membahas konflik Israel-Hamas di markass PBB di New York, pada 25 Oktober 2023. (Foto: Reuters/David 'Dee' Delgado)

Dalam sidang darurat Terrorist Financing Targeting Center (TFTC) pada minggu ini, Amerika Serikat menyerukan kepada sekutu-sekutunya di Timur Tengah untuk meningkatkan upaya guna memutus pendanaan dari luar bagi Hamas, organisasi yang melakukan serangan besar-besaran terhadap warga sipil Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.

Departemen Keuangan Amerika Serikat meminta negara-negara anggota TFTC untuk menggunakan pengaruh mereka guna berbuat lebih banyak dalam memutus aliran dana kepada Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Wilayah kantung tersebut merupakan tempat tinggal bagi sekitar 2,3 juta orang Palestina yang telah berada di bawah gempuran Israel tanpa henti selama lebih dari dua minggu.

Sejak tahun 1997, AS telah mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris.

Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (24/10) kepada kelompok tersebut menyatakan bahwa "dari sudut pandang kami, tidak bertindak terhadap Hamas dan terorisme justru merugikan rakyat Palestina."

"Dari sudut pandang keuangan, kita dapat dengan jelas melihat bahwa Hamas telah memperburuk kesulitan ekonomi selama beberapa dekade di Jalur Gaza, dengan mengalihkan bantuan kemanusiaan untuk mendukung kampanye terornya, dan kita harus mengutuk tindakan ini secara terbuka," tambahnya.

TFTC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG