Tautan-tautan Akses

AS: Masih Ada Perbedaan Pendapat dalam Perundingan Nuklir Iran


Jean-Luc Chopard, Kepala Protokol Jenewa (kanan), menyambut kedatangan Menlu AS John Kerry, yang menghadiri pertemuan tertutup perihal nuklir iran di Gedung PBB di Jenewa 8/11/ 2013.
Jean-Luc Chopard, Kepala Protokol Jenewa (kanan), menyambut kedatangan Menlu AS John Kerry, yang menghadiri pertemuan tertutup perihal nuklir iran di Gedung PBB di Jenewa 8/11/ 2013.

Menlu AS John Kerry menyatakan beberapa perbedaan pendapat penting masih ada dalam pembicaraan nuklir dengan Iran, setelah Menlu Iran mengisyaratkan bahwa perjanjian pendahuluan mungkin dapat tercapai sebelum Jumat malam.

Kerry berbicara demikian tidak lama setibanya di Jenewa untuk mengikuti pembicaraan mengenai program nuklir Iran, dan untuk sementara menghentikan lawatannya ke Timur Tengah.

Sumber-sumber diplomatik mengatakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan ikut dengan rekan-rekan Barat-nya di Jenewa hari Sabtu untuk mencoba mencapai kesepakatan atas program nuklir Iran yang disengketakan. Kepada wartawan di Moskow hari Jumat, Lavrov mengatakan, Rusia mendukung solusi yang mengakui hak Iran memiliki program nuklir damai dan memperkaya uranium dibawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.

Negara-negara kuat dunia khawatir Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir. Iran menyatakan program nuklirnya bertujuan damai.

Berbicara hari Jumat, Kerry mengatakan, para diplomat sedang berusaha "memperkecil perbedaan" dengan Iran mengenai isu itu. Sebelumnya, di Tel Aviv, Kerry bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menginginkan program nuklir Iran dilucuti seluruhnya.

Kepada wartawan menjelang pertemuannya dengan Kerry, Netanyahu mengatakan, Iran mendapat semua yang diinginkan tanpa mengorbankan apapun karena Iran dengan cara apapun tidak mengurangi kemampuannya memperkaya uranium.

Pekan ini dikabarkan ada kemajuan dalam upaya-upaya meyakinkan Iran untuk mengurangi program nuklirnya sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi-sanksi. Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif kepada stasiun televisi CNN mengatakan, ia yakin satu kesepakatan bisa dicapai sebelum perundingan berakhir hari Jumat.

Di Washington, Presiden Barack Obama mengatakan kesepakatan yang sedang dibahas itu akan memberi "sedikit kelonggaran" atas sanksi-sanksi itu, tetapi sebagian besar sanksi akan tetap diberlakukan.

Recommended

XS
SM
MD
LG