Tautan-tautan Akses

AS Kutuk Upaya Hong Kong Hapus Sejarah Pembantaian Lapangan Tiananmen 


Seorang pengunjung berdoa di samping sebuah lukisan Dewi Demokrasi di Museum 4 Juni yang dibuka kembali di Hong Kong, China, 30 Mei 2021. Museum itu didirikan untuk mengenang tragedi demonstrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989.
Seorang pengunjung berdoa di samping sebuah lukisan Dewi Demokrasi di Museum 4 Juni yang dibuka kembali di Hong Kong, China, 30 Mei 2021. Museum itu didirikan untuk mengenang tragedi demonstrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989.

Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/6) mengutuk tindakan oleh otoritas Hong Kong untuk meredam perbedaan pendapat, menyerukan upaya untuk melupakan pembantaian Lapangan Tiananmen pada saat peringatannya semakin dekat.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyebut penindasan dengan kekerasan oleh pemerintah China terhadap demonstrasi damai di Lapangan Tiananmen dan sekitarnya pada 4 Juni 1989, sebagai sebuah pembantaian.

“Amerika Serikat mengutuk tindakan otoritas Hong Kong yang mendorong penyelenggara untuk menutup Museum 4 Juni yang memperingati pembantaian Lapangan Tiananmen 1989,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Jalina Porter, dalam jumpa pers via telepon.

“Otoritas Hong Kong dan Beijing terus membungkam suara-suara yang berbeda dan juga berusaha menghapus pembantaian yang mengerikan dari sejarah,” tambah Porter.

Komentar keras Departemen Luar Negeri itu disampaikan ketika Museum 4 Juni Hong Kong menyatakan akan tutup sementara karena penyelidikan perizinan oleh pihak berwenang.

Beberapa hari sebelum peringatan, Departemen Kebersihan Makanan dan Lingkungan Hong Kong mengatakan museum itu belum memperoleh izin tempat hiburan umum dan berpotensi melanggar peraturan.

Pihak pengelola mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa museum itu akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk melindungi keselamatan staf dan pengunjung, dan bahwa konsultasi hukum lebih lanjut diperlukan. [lt/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG