Tautan-tautan Akses

AS Kecam Penumpukan Kekuatan Militer China di Laut China Selatan


Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Robert O'Brien, dalam konferensi pers di Nonthaburi, Thailand, 4 November 2019.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Robert O'Brien, dalam konferensi pers di Nonthaburi, Thailand, 4 November 2019.

Penasihat keamanan nasional Amerika Robert O'Brien mengecam penumpukan kekuatan militer China di Laut China Selatan pada pertemuan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di Thailand, Senin (4/11).

“Beijing telah menggunakan intimidasi untuk mencoba menghentikan negara-negara ASEAN untuk mengeksploitasi sumber daya lepas pantai mereka, menghalangi akses ke 2,5 triliun dolar cadangan minyak dan gas saja. Taktik ini bertentangan dengan aturan penghormatan, keadilan, dan hukum internasional. Kawasan itu tidak tertarik dengan era kekaisaran baru di mana sebuah negara besar dapat memerintah negara lain pada teori yang mungkin membuatnya benar,” katanya.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien (kiri), berjabat tangan dengan PM China Li Keqiang dalam pertemuan bilateral di Bangkok, Senin, 4 November 2019, di sela-sela KTT Asosiasi ke-35 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien (kiri), berjabat tangan dengan PM China Li Keqiang dalam pertemuan bilateral di Bangkok, Senin, 4 November 2019, di sela-sela KTT Asosiasi ke-35 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Dalam komentar yang tampaknya ditujukan pada Amerika, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengkritik apa yang disebutnya “campur tangan” oleh kekuatan di luar kawasan dalam negosiasi untuk menyelesaikan sengketa wilayah.

“Sayangnya, seperti kata pepatah, sementara pohon menginginkan ketenangan angin terus bertiup. Beberapa negara non-regional tidak bisa hidup dengan air yang tenang di Laut China Selatan dan telah datang jauh-jauh ke bagian dunia ini untuk membuat gelombang dan menciptakan ketegangan,” ujarnya.

“Ada kekuatan-kekuatan asing yang tampaknya tidak senang melihat ketenangan di Laut Cina Selatan, dan datang dari jauh hanya untuk membuat kerusuhan dan ketegangan,” tambah Yucheng.

Meskipun terjadi retorika panas antara Washington dan Beijing, O 'Brien dan Perdana Menteri Li Keqiang mengadakan pembicaraan bilateral di sela-sela KTT itu.

O'Brien juga membaca pesan dari Presiden Donald Trump dalam pidatonya yang mengundang para pemimpin ASEAN untuk bergabung dengan Trump di Amerika untuk KTT khusus pada kuartal pertama tahun 2020.

China telah mengklaim wilayah maritim di perairan kaya sumber daya Laut China Selatan, dan membuat marah negara-negara tetangga dengan mengirim kapal ke jalur laut yang sibuk itu, di mana beberapa negara anggota ASEAN juga memiliki klaim yang tumpang tindih. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG