Tautan-tautan Akses

AS Cabut Pembatasan Hubungan Udara ke Kuba


Pekerja di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba, mengibarkan bendera AS dan Kuba menyambut penerbangan perdana maskapai Jet Blue dari Boston, AS, pada 10 November 2018. (Foto: AP/Desmond Boylan)
Pekerja di Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba, mengibarkan bendera AS dan Kuba menyambut penerbangan perdana maskapai Jet Blue dari Boston, AS, pada 10 November 2018. (Foto: AP/Desmond Boylan)

Pemerintah Amerika Serikat mencabut pembatasan hubungan udara ke Kuba pada Rabu (1/6), salah satu langkah yang diumumkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei sebagai isyarat perdamaian dengan negara pulau yang dipimpin pemerintahan Komunis itu.

Keputusan itu akan memungkinkan maskapai asal Amerika untuk melayani bandara lainnya di Kuba, selain yang terletak di ibu kota Havana, kata dokumen Departemen Perhubungan AS.

Pemberian izin kembali untuk beberapa jenis perjalanan kelompok tertentu juga sudah direncakan.

Pada 16 Mei lalu, pemerintahan Biden mengumumkan rencana pencabutan sejumlah sanksi terhadap Kuba, yang saat itu digambarkan pejabat AS sebagai “keputusan praktis” untuk membantu meringankan situasi kemanusiaan dan untuk “memperluas peluang ekonomi” bagi Kuba.

Selain diperluasnya layanan penerbangan, AS berniat menghidupkan kembali sebuah program yang telah ditangguhkan selama beberapa tahun terakhir, yang telah memfasilitasi prosedur imigrasi bagi orang-orang dari keluarga yang sama.

Washington juga berjanji akan meningkatkan kapasitas pemrosesan pendaftaran visa di Havana.

Pihak AS juga akan menghapus plafon pengiriman uang triwulanan senilai $1,000 (sekitar Rp14,5 juta) yang diizinkan dikirim ke Kuba dari keluarga atau kerabat di AS, serta akan mengizinkan pengiriman uang kepada pihak di luar anggota keluarga.

Batasan itu diberlakukan oleh pendahulu Biden, Donald Trump, yang mengambil serangkaian tindakan terhadap Kuba selama masa kepresidenannya.

Pengumuman pada bulan Mei itu disambut baik pemerintah Kuba, yang menyebutnya membangkitkan “sebuah langkah kecil ke arah yang benar,” meski diakui bahwa perubahan kebijakan itu tidak mengubah sifat embargo yang diterapkan oleh AS sejak 1962. [rd/rs]

XS
SM
MD
LG