Tautan-tautan Akses

AS akan Tingkatkan Kuota Jumlah Pengungsi Tahun 2017


Anak-anak pengungsi Suriah bermain sementara keluarganya menunggu pemrosesan dokumen di Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania (foto: dok).
Anak-anak pengungsi Suriah bermain sementara keluarganya menunggu pemrosesan dokumen di Kedutaan Besar AS di Amman, Yordania (foto: dok).

Gedung Putih ingin Amerika menerima 110 ribu pengungsi pada tahun 2017, naik dari 85 ribu orang jumlah kuota untuk tahun ini.

Amerika Serikat nyaris tidak memenuhi kuota jumlah pengungsi yang akan diterimanya untuk tahun fiskal ini. Setelah kebuntuan politik selama 12 bulan mengenai kebijakan pengungsi, Amerika kekurangan hanya lima orang dari 85 ribu target pemerintah.

Pengumuman itu muncul tidak lama setelah wakil-wakil kelompok advokasi yang menamakan diri Refugee Congress atau “Kongres Pengungsi” datang ke Washington untuk berbicara dengan para legislator mengenai masalah pengungsi.

Zeljka Krvavica adalah delegasi negara bagian Iowa untuk Kongres Pengungsi Amerika. Zeljka dan delegasi lainnya yang berkunjung ke Washington bertemu dengan wakil-wakil mereka di Kongres, untuk mengingatkan mereka bahwa jumlah orang yang terusir dengan paksa dari tempat asal mereka di seluruh dunia kini mencapai rekor tertinggi.

“Kami berpikir, mudah-mudahan, suara kami, gagasan-gagasan kami dan advokasi kami akan membantu Kongres menyetujui lebih banyak lagi pengungsi yang akan dimukimkan di Amerika Serikat pada tahun 2017,” ungkap Zeljka.

Menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR, 65,3 juta orang di seluruh dunia terusir dari tempat asal mereka akibat konflik atau persekusi. Dua puluh juta orang di antaranya adalah pengungsi. Gedung Putih ingin Amerika menerima 110 ribu pengungsi pada tahun 2017, naik dari 85 ribu orang tahun ini.

Christopher Boian dari UNHCR mengatakan setiap negara harus terlibat dan berusaha membantu sebisa mungkin dengan cara mereka sendiri-sendiri.

“Dunia kini menghadapi situasi pengungsi dengan cakupan dan latar belakang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini benar-benar waktunya bagi solusi baru, mekanisme baru, cara-cara baru agar dunia dapat bertindak dan menangani situasi sekarang ini,” ujar Christopher.

Ada sejumlah penolakan untuk menambah jumlah penerimaan pengungsi. Sementara ratusan ribu pengungsi mengalir ke Eropa musim gugur lalu, sejumlah pemimpin nasionalis bertindak cepat menutup perbatasan negara mereka.

Di Amerika, calon presiden dari partai Republik Donald Trump telah bertekad akan memulangkan seluruh pengungsi Suriah ke tempat asal mereka.

“Kita tidak tahu siapa mereka, dari mana asal mereka. Mereka tidak punya dokumen. Tidak bisa dimengerti. Tidak, tidak, mereka akan pulang. Jika saya menjadi presiden, mereka akan dipulangkan. Kita harus melakukannya. Harus!,” ujar Trump.

Zeljka Krvavica mengatakan kekhawatiran mengenai masalah keamanan tidak beralasan. Ia mengemukakan pengungsi adalah kelompok yang diizinkan memasuki suatu negara melalui pemeriksaan yang paling cermat. Proses ini dapat berlangsung selama dua tahun.

“Sayangnya banyak orang mengira para pengungsi datang ke negara ini sebagai teroris, padahal tidak. Banyak orang mengira para pengungsi tidak membayar pajak dan tinggal cuma-cuma di Amerika Serikat, padahal ini tidak benar,” tambah Zeljka.

Ia mengatakan salah satu solusinya adalah memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai siapa pengungsi dan bagaimana mereka biasanya memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Amerika. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG