Tautan-tautan Akses

AS akan Perpanjang Pengecualian Sanksi bagi Program Nuklir Iran


John Bolton saat diwawancara oleh jaringan TV Fox News. (Foto: Screen Grab/Fox News)
John Bolton saat diwawancara oleh jaringan TV Fox News. (Foto: Screen Grab/Fox News)

Pemerintah Amerika akan memperpanjang pengecualian sanksi-sanksi bagi program nuklir Iran, supaya Rusia, China, dan negara-negara Eropa bisa melanjutkan kerja sama mereka dengan Iran, kata penasihat keamanan nasional Amerika John Bolton, Rabu (31/7).

“Tapi kami akan terus memperhatikan kegiatan nuklir ini dengan cermat,” kata Bolton dalam wawancara dengan jaringan televisi Fox News. Kata Bolton, perpanjangan itu akan berlangsung selama 90 hari.

Pernyataan Bolton itu keluar hanya beberapa jam setelah pemerintah Amerika mengenakan sanksi-sanksi atas Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, tokoh yang ikut merundingkan perjanjian nuklir 2015 dengan para pemimpin dunia termasuk Amerika.

Presided Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian itu tahun lalu. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada permulaan Mei lalu memperpanjang lima dari tujuh penangguhan sanksi selama 90 hari.

Penangguhan sanksi-sanksi memungkinkan dilanjutkannya program nuklir Iran di Busher, fasilitas pengayaan uranium di Fordow, kompleks nuklir Arak dan kegiatan di reaktor riset Teheran.

Harian Washington Post melaporkan, Selasa (30/7), Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan, kalau pengecualian sanksi-sanksi itu tidak diperpanjang, pemerintah Amerika juga harus mengenakan sanksi atas perusahaan Rusia, China dan Eropa yang terlibat dalam berbagai proyek di Iran, sesuai dengan perjanjian nuklir pada 2015. [ii/ft]

XS
SM
MD
LG