Tautan-tautan Akses

Anggota Kongres Lihat Obama Sebagai Sosok Baru


Presiden AS Barack Obama setelah menghadiri Konferensi Isu Demokratis Dewan Perwakilan Rakyat (7/2). (Foto: AP)
Presiden AS Barack Obama setelah menghadiri Konferensi Isu Demokratis Dewan Perwakilan Rakyat (7/2). (Foto: AP)

Wakil rakyat AS dari Partai Demokrat yang sering mengeluhkan Obama merasa senang dengan perubahan dirinya menjadi lebih tegas dan cepat tanggap.

Para anggota Kongres Amerika dari Partai Demokrat selalu mengeluhkan Presiden Barack Obama. Ia dianggap kurang bisa basa-basi, kurang bergaul dengan anggota Kongres dan kurang keras terhadap Partai Republik.

Namun tahun ini, semua keluhan itu, serta jumlah anggota yang suka mengeluh, jauh lebih sedikit. Para pengkritik ini mengatakan Obama telah berubah.

“Saya sangat menyukai sosok baru ini,” ujar Louise Slaughter, wakil negara bagian New York dari Partai Demokrat, salah satu dari mereka yang merasa Obama terlalu berkompromi pada masa jabatan pertamanya.

“Selama ini saya cukup keras terhadapnya, namun akhirnya ia paham bahwa para anggota Partai Repulik sangat tidak menyukainya dan mencoba menghancurkannya,” ujar Slaughter. “Ia ingin menyelesaikan masalah. Saya juga.”

Slaughter mengacu pada agenda agresif yang dibuat Obama sejak terpilih lagi pada November lalu, yang meletakkan reformasi imigrasi dan kekerasan senjata api, isu favorit basis progresif Partai Demokrat, pada urutan teratas.

Kelompok liberal kritis pada Obama selama masa jabatan pertamanya karena kurang melakukan tindakan terhadap isu-isu tersebut, selain perubahan iklim. Anggota Demokrat yang konservatif dalam hal fiskal mengkritik rencana stimulus ekonomi yang mencapai hampir US$800 miliar pada 2009. Kelompok moderat di Senat menyebut Obama kurang perhatian pada masalah ekonomi.

Ia menghadapi tentangan terbesar dari partainya pada Desember 2010, ketika berkompromi dengan Partai Republik dan menyetujui memperpanjang apa yang disebut pemotongan pajak Bush, bukannya mengakhirinya.

Saat itu merupakan periode tergelap bagi para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat, yang kehilangan kursi mayoritas pada pemilihan sebulan sebelumnya, sebagian karena cara Obama menangani ekonomi.

Menyusul apa yang oleh anggota Partai Demokrat dilihat sebagai kemenangan Obama dalam pertempuran “jurang fiskal” dengan Partai Republik Januari lalu, mereka memberikan tepuk tangan panjang bagi Obama saat berbicara di Kongres Kamis (7/2).
Obama mengatakan, “Hal yang menyenangkan dari pekerjaan ini adalah bahwa semakin lama Anda menjabat, Anda menjadi semakin rendah diri dan semakin menyadari ketidaksempurnaan Anda.”

Menyadari kerja berat di depan, Obama menambahkan, “Apa yang kita pelajari selama empat tahun terakhir, setidaknya yang saya pelajari, bahwa [kerja kita] tidak akan lancar, tidak akan sederhana. Akan ada banyak rasa frustrasi, dan waktu-waktu di mana Anda semua marah terhadap saya.”

Anggota Kongres dari Partai Demokrat Chris Van Hollen dari negara bagian Maryland mengatakan bahwa ia melihat kebangkitan Obama dalam masa jabatan kedua ini.
"Hal tersebut bukan karena kepribadiannya berubah, tapi fakta bahwa ia mendapat dukungan publik di belakangnya,” ujar Van Hollen.

Ketika tingkat popularitasnya di bawah 50 persen dalam jajak pendapat Gallup selama 2010 dan 2011, beberapa anggota Demokrat yang berkampanye untuk dipilih kembali dalam Kongres bahkan tidak ingin terlihat bersamanya.

Sekarang tingkat popularitasnya 53 persen pada 3 Februari. Ia pria yang diinginkan sekarang.

Beberapa anggota Demokrat bahkan protes mereka kurang sering bertemu atau mendengar dari Obama, terutama saat ia berupaya mengubah agendanya menjadi undang-undang.

“Terkait soal legislasi, saya kira ia harus lebih sering melobi,” ujar anggota Demokrat Jim Moran yang merupakan wakil negara bagian Virginia.

“Kepemimpinan saja tidak cukup, ia harus mengembangkan hubungan. Politik adalah urusan personal,” ujar Moran.

Moran mengenang panggilan telepon yang ia dapat di rumah dari Presiden Bill Clinton saat itu agar berpihak padanya dalam mendukung sebuah perjanjian perdagangan besar.

"Saya mengagumi Presiden karena mencoba tidak terlibat dalam kekisruhan. Namun kita tidak pernah mengesahkan undang-undang besar tanpa presiden terlibat dalam kericuhan tersebut,” ujar Moran.

Wakil rakyat dari Partai Demokrat yang lain, seperti Bobby Scott dari negara bagian Virginia, mengatakan mereka tidak berharap bertemu presiden terlalu sering, dan cukup senang bisa bekerja sama dengan pembantu Obama.

“Saya tahu ia sibuk. Tidak apa-apa,” ujar Scott, yang termasuk sekelompok anggota Dewan dari Partai Demokrat yang bertemu dengan Wakil Presiden Joe Biden bulan lalu saat menuliskan rekomendasi untuk memberantas kekerasan senjata api.

Para anggota Demokrat senang karena Obama menolak bernegosiasi dengan Partai Republik bulan lalu terkait batas utang, yang membuat Republik mundur dari isu tersebut dan legislasi untuk membiarkan pemerintah terus meminjam sampai setidaknya 19 Mei.

Di atas itu semua, kelompok liberal bahagia melihat isu-isu mereka diangkat dalam agenda Presiden.

Pada masa jabatan pertama Obama, wakil rakyat negara bagian Illinois dari Partai Demokrat Luis Gutierrez mengatakan, Gedung Putih terlalu terpaku pada perhitungan suara dan Obama tidak bergerak untuk isu-isu seperti imigrasi karena takut kalah.

"Ia sekarang paham bahwa untuk meraih suara kemenangan, ia harus mulai bertarung,” ujar Gutierrez.

"Saya sekarang melihat seorang presiden di masa jabatan kedua yang melakukan hal-hal yang betul-betul kita dorong untuk dilakukan.” (Reuters/Thomas Ferraro)
XS
SM
MD
LG