Tautan-tautan Akses

Anak Afghanistan Berterima Kasih pada Merkel Atas Kebijakan Imigrasi


Kanselir Jerman berpose untuk swafoto bersama pengungsi di sebuah fasilitas di Berlin (9/9).
Kanselir Jerman berpose untuk swafoto bersama pengungsi di sebuah fasilitas di Berlin (9/9).

Setelah satu juta migran datang ke Jerman sejak 2015, aliran pertolongan telah berganti menjadi kehati-hatian dan kekhawatiran.

Kanselir Jerman Angela Merkel menerima dua reaksi berlawanan terhadap kebijakan imigrasinya hari Senin (28/11): ucapan terima kasih dengan air mata dari seorang anak laki-laki Afghanistan, dan seruan untuk mundur dari partainya.

Lebih dari sejuta migran datang ke Jerman sejak awal 2015, dan banyak bantuan yang mengalir telah digantikan oleh rasa was-was dan kekhawatiran mengenai integrasi dan keamanan.

Pada sebuah konferensi regional Kristen Demokrat (CDU), anggota partai Ulrich Sauer mendesak Merkel -- yang mengatakan pada 20 November ia ingin maju untuk masa jabatan ke empat pada pemilihan umum tahun depan -- untuk mundur.

"Kebijakan pengungsi 'laissez-faire' (biarkan terjadi) dari anda telah membebani kita dengan sesuatu yang tidak bisa kita buang segera," ujar Sauer. "Mundur sekarang sebelum kerusakan yang anda buat semakin besar."

Beberapa waktu kemudian, pendukung CDU lainnya, yang membantu para pengungsi, memperkenalkan seorang anak laki-laki dari Afghanistan bernama Edris, yang diangkat ayahnya agar ia dapat melihat Merkel.

"Saya ingin berterima kasih, Ny. Merkel," ujar Edris, dalam Bahasa Jerman. "Saya sangat, sangat senang."

Merkel memujinya karena "telah belajar banyak Bahasa Jerman" dan mendorongnya agar terus mempraktikkannya.

Ketika Edris mengatakan ia ingin memegang tangan sang kanselir, Merkel berjalan ke arahnya dan Edris menghapus air matanya ketika mereka berjabat tangan. [hd]

XS
SM
MD
LG