Tautan-tautan Akses

Amerika dan Tiongkok Mulai Dialog HAM


Ai Weiwei, salah seorang seniman terkenal yang ditahan polisi Tiongkok pada awal bulan ini.
Ai Weiwei, salah seorang seniman terkenal yang ditahan polisi Tiongkok pada awal bulan ini.

Amerika dan Tiongkok memulai pembicaraan dua hari mengenai HAM, di tengah pendapat yang berbeda mengenai penindasan yang dilakukan Tiongkok terhadap pembangkang.

HAM adalah salah satu bidang di mana pemerintah Amerika dan Tiongkok cenderung tidak sependapat. Laporan HAM tahunan Departemen Luar Negeri Amerika, dikeluarkan awal bulan ini mengecam Tiongkok. Laporan itu menyebutkan Tiongkok meningkatkan batasan-batasan terhadap kecaman, memperketat pengawasan terhadap masyarakat madani dan mengacaukan kebebasan bicara dan menghambat akses internet.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei menanggapinya dengan mendesak Amerika agar berhenti menggurui Tiongkok soal HAM. Hong mendesak Amerika agar memeriksa catatan HAM-nya sendiri dan berhenti menggunakan laporan HAM-nya untuk mencampurtangani masalah dalam negeri negara-negara lain.

Tiongkok mengecam Amerika dalam isu-isu seperti keberadaan tuna wisma, kejahatan dan jumlah besar narapidana. Tiongkok juga menuduh negara-negara Barat terlibat dalam persekongkolan anti-Tiongkok ketika pembangkang Tiongkok Liu Xiaobo mendapat Hadiah Nobel Perdamaian pada bulan Desember. Segera setelah itu, polisi Tiongkok mulai menangkapi pengacara dan pegiat di seluruh negeri, karena khawatir dengan ajakan-ajakan untuk berdemonstrasi seperti yang terjadi di Timur Tengah.

Tahanan paling terkenal adalah seniman Ai Weiwei, yang ditahan polisi awal bulan ini. Pemerintah-pemerintah Barat menghimbau agar Weiwei dibebaskan.

Dalam situasi seperti inilah para pejabat dari kedua negara bertemu di Beijing untuk membahas HAM. Sebagian aktivis HAM mempertanyakan efektivitas pertemuan tersebut. Tetapi Mao Yushi, ekonom liberal di Beijing yang mendukung reformasi demokratis, mengatakan perhatian terhadap catatan HAM Tiongkok dari luar negeri penting.

Mao mengatakan bahwa dalam kondisi politik di Tiongkok saat ini, pemerintah menekan kekuatan-kekuatan di dalam negeri yang menyerukan HAM. Ia mengatakan kecaman luar negeri sangat penting bagi kemajuan HAM di Tiongkok.

Dialog tahunan HAM Tiongkok-Amerika di masa lalu selalu macet, akibat ketidaksepakatan antara Amerika dan Tiongkok. Pembicaraan ini ditangguhkan antara tahun 2004 sampai 2008, karena Tiongkok berang terhadap Amerika atas langkahnya mensponsori resolusi yang mengecam Tiongkok di Komisi HAM PBB.

Putaran pembicaraan sekarang akan berakhir hari Kamis.

XS
SM
MD
LG