Tautan-tautan Akses

Aktivis Serukan Blinken Minta Pertanggungjawaban atas Kekejaman di Ethiopia


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia, pada 14 Maret 2023. (Foto: Tiksa Negeri/Pool via AP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia, pada 14 Maret 2023. (Foto: Tiksa Negeri/Pool via AP)

Dalam persinggahan pertamanya dalam kunjungan ke dua negara di Afrika, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di pemberhentian pertama di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.

Perjalanan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperdalam keterlibatan AS dengan benua Afrika. Hubungan AS-Ethiopia telah menegang dalam dua tahun terakhir karena perang saudara brutal yang menewaskan sekitar 500.000 warga sipil akibat kekerasan, kelaparan, dan kurangnya perawatan medis. Ribuan warga lainnya terpaksa mengungsi akibat perang tersebut.

Blinken dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed pada Rabu (15/3). Dia juga diharapkan bertemu dengan pejabat Tigray.

Lawatan Blinken akan berfokus pada implementasi kesepakatan damai yang ditengahi November lalu yang mengakhiri permusuhan di wilayah Tigray utara, Ehtiopia.

Sarah Yager, direktur Human Rights Watch (HRW) di Washington, D.C., mengatakan bahwa Abiy berharap untuk mendapatkan bantuan ekonomi dan sebuah janji untuk “menormalisasikan kembali hubungan” dari Blinken, meskipun negara tersebut masih belum damai.

"Terdapat penghentian dari perjanjian pertempuran, yang sebenarnya telah meringankan penderitaan rakyat Ethiopia, terutama di utara, di wilayah Tigray," kata Yager kepada VOA. "Beberapa bantuan bisa masuk, komunikasi lancar, harga bahan bakar turun, harga pangan turun, semua ini sangat positif."

Pada bulan Januari, pasukan Tigray mengatakan mereka mulai menyerahkan tank dan senjata berat sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Namun terlepas dari kemajuan positif yang didapat sejak kesepakatan damai itu, para pendukung hak asasi manusia mengatakan masih ada banyak pekerjaan yang mesti deselesaikan.

"Tidak semua sinar matahari dan mawar (situasinya masih tidak pasti)", tambah Yager. "Masih ada pelanggaran yang terjadi, tidak hanya di wilayah Tigray, tapi juga di bagian lain negara itu."

Blinken akan menuju ke Niger pada 16 Maret dan menjadi Menteri Luar Negeri AS pertama yang mengunjungi negara itu. Dia berencana untuk bertemu dengan Presiden Mohamed Bazoum dan Menteri Luar Negeri Hassoumi Massaoudou di Niamey dan berfokus pada upaya kontraterorisme di wilayah tersebut. [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG