Tautan-tautan Akses

Akses Internet Meningkat Drastis di Negara-negara Paling Terbelakang


Warga menggunakan komputer di sebuah internet cafe di Mogadishu, Somalia (foto: ilustrasi).
Warga menggunakan komputer di sebuah internet cafe di Mogadishu, Somalia (foto: ilustrasi).

Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) melaporkan ratusan juta orang di negara-negara termiskin di dunia sekarang bisa mengakses internet dan ponsel.

Makin sulit berfungsi di dunia digital modern ini tanpa Internet, ponsel pintar atau perangkat digital lainnya. Laporan baru Persatuan Telekomunikasi Internasional mendapati e-banking, e-commerce dan tindakan lainnya di dunia maya tidak lagi hanya melibatkan kelompok orang-orang kaya.

Laporan itu mengatakan ke 47 Negara Terbelakang (LDC) di dunia mengambil langkah besar dalam meningkatkan akses internet mereka. ITU mengatakan 60 persen lebih populasi LDC terjangkau jaringan 3G, merujuk pada generasi ketiga atau teknologi telekomunikasi nirkabel yang canggih.

Laporan itu mengatakan hingga akhir tahun lalu, sekitar 700 juta orang di LDC berlangganan ponsel, dan 80 persen populasinya tinggal di dalam jangkauan jaringan seluler. Mengingat kemajuan ini, ITU melaporkan LDC mengarah pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mendapat akses internet yang universal dan terjangkau menjelang tahun 2020.

Juru bicara ITU, Jennifer Ferguson-Mitchell mengatakan kepada VOA akses Internet dan telepon seluler berdampak positif pada kehidupan masyarakat. Ia mengatakan konektivitas digital bisa memberikan pengetahuan dan informasi yang berharga bagi penduduk di seluruh dunia.

"Memberi petani informasi tentang tanaman pangan, kapan menanam tanaman mereka, pola cuaca yang sedang terjadi. Menyediakan akses pendidikan online bagi masyarakat. Bisa membuat perusahaan mikro, ukuran kecil dan menengah bersaing dengan bisnis yang lebih besar," ujar Jennifer.

ITU mengatakan akses internet universal dan terjangkau bisa membantu LDC melakukan lompatan penting dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah, perdagangan dan bisa memicu kesempatan bisnis baru. Meskipun positif, laporan itu mendapati kurangnya keterampilan digital sebagai penghalang utama Teknologi Komunikasi Informasi dan penggunaan Internet di LDC.

Laporan itu juga menghimbau para pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan pendidik bekerja sama meningkatkan keterampilan digital di Negara-negara paling terkebelakang. [my/ii]

XS
SM
MD
LG