Ibu salah seorang dari dua wartawan warga Indonesia yang disandera oleh kaum muslim militan di Irak menghimbau agar anak perempuannya dibebaskan.
Meiti Hafid mengatakan kepada media Indonesia Sabtu ini, bahwa putrinya -- Meutya -- dan seorang wartawan pria -- Budiyanto -- pergi ke Irak untuk meliput perayaan Ashura pekan ini, saat yang penting bagi umat muslim Shiah di Irak.
Meiti Hafid menghimgbau kepada para penyandera putrinya agar membebaskan kedua wartawan itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menyerukan agar kedua wartawan tadi dibebaskan.
Kaum pemberontak telah merilis sebuah gambar videotape yang menunjukkan kedua wartawan tersebut, yang diculik Selasa lalu, di kota Ramadi.
Kedua orang itu ditunjukkan memegang keterangan identitas mereka. Suatu kelompok yang menyatakan diri sebagai Mujahiddin di Irak menyatakan sedang menahan mereka.