Sebuah kelompok milisi Irak mengaku telah meng-eksekusi 15 orang tentara Irak, sebagai contoh bagi orang-orang yang masih mau bekerja sama dengan pasukan Amerika. Tapi klaim yang dibuat oleh laskar Ansar al-Sunna itu lewat sebuah website, tidak bisa dikukuhkan secara independen. Ke-15 orang tentara Irak itu disergap dan diculik dari sebuah kawasan di sebelah barat Baghdad. Kalau laporan pembunuhan itu betul, ini adalah aksi kekerasan paling baru yang dilancarkan oleh kelompok milisi untuk menggagalkan pemilihan umum yang akan diadakan minggu depan. Sementara, dalam insiden terpisah di Hilla, di sebelah selatan Baghdad, para pejabat menyatakan sekurang-kurangnya sembilan tentara Irak dan seorang warga sipil cedera ketika sebuah bom mobil meledak dekat sebuah pangkalan militer.
Pemerintah Irak akan menutup bandar udara Baghdad hari Sabtu dan minggu tanggal 29 dan 30 Januari dan akan memperpanjang jam malam di berbagai kota. Kata sebuah organisasi yang mengatur pendaftaran pemilih di luar Irak, dari kira-kira satu juta warga Irak yang diharapkan ikut pemilihan umum, hanya 93,000 yang telah mendaftarkan diri.