Politisi terkemuka muslim sunni di Irak telah menyerukan lagi penangguhan pemilu tanggal 30 januari, karena kekerasan masih terus terjadi di beberapa daerah negara itu. Walaupun Perdana Menteri Iyad Allawi bersikeras pemilu akan diselenggarakan pada waktunya, para tokoh sunni menyatakan lagi seruan mereka hari ini akan penangguhan karena keadaan keamanan yang tidak stabil. Di Washington, Presiden Bush juga menolak penangguhan, dengan alasan sudah waktunya bagi rakyat Irak untuk mengadakan pemilu. Amerika serikat berencana meningkatkan jumlah pasukan di Irak dari 138 ribu hingga 150 ribu orang untuk mengamankan pemilu tadi. Sementara itu, paling sedikit satu orang Irak tewas dan beberapa luka-luka dalam gelombang serangan mortir di Baghdad. Dan militer Amerika mengatakan seorang tentara Amerika tertembak mati ketika patroli di Mosul.