Parlemen Israel telah menolak anggaran belanja negara untuk tahun 2005, yang menimbulkan krisis politik yang dapat menghentikan atau menggagalkan rencana Perdana Menteri Ariel Sharon untuk mundur dari Gaza. Hasil pemungutan suara 69 lawan 43 itu terjadi setelah Sharon berusaha keras untuk menggalang koalisi minoritas Likudnya menjelang pemungutan suara yang akan segera diadakan mengenai rencana penarikan Israel dari Gaza tahun depan. Para penentangnya telah bertekad untuk menggagalkan penarikan itu. Krisis politik pecah hari ini, ketika partai sekuler Shinui – yang kecewa atas pendanaan partai-partai agama – membangkang terhadap perintah Sharon dan segera menolak anggaran tadi. Tidak lama kemudian, Perdana Menteri memecat para Menteri dari partai Shinui, sehingga koalisi Likud hanya menguasai 40 suara dalam parlemen yang beranggotakan 120 orang itu. Para pengurus partai mengatakan Sharon akan segera memulai perundingan untuk mengikutsertakan dalam pemerintahan 22 anggota parlemen dari partai buruh yang beroposisi.