Sebuah laporan dalam Washington Post mengatakan, investigasi 5 pekan oleh para pejabat intelijen dan penegak hukum A.S. telah menunjukkan tidak ada bukti langsung mengenai persekongkolan teror untuk mengacau pemilu presiden A.S. mendatang.
Washington Post melaporkan, bulan lalu FBI dan CIA memberi informasi kepada Presiden Bush mengenai kekhawatiran bahwa teroris mungkin akan melancarkan serangan maut sebelum pemilu presiden AS 2 November nanti.
Menurut suratkabar itu, informasi tadi menyebabkan diadakannya ratusan wawancara, puluhan imigran ditangkap dan dilakukannya langkah-langkah preventif lainnya.
Kata Washington Post, para pejabt AS yang nama mereka tidak boleh disebut sekarang mengatakan, sumber utama informasi itu tidak bisa dipercaya, menimbulkan keraguan mengenai adanya indikasi-indikasi lain tentang adanya kemungkinan serangan sebelum hari pemilu presiden AS.
Namun, para pejabat intelijen memperingatkan, berbagai kelompok teror masih bermaksud melancarkan serangan di wilayah AS.