Seorang pejabat tinggi Irak mengatakan tempat-tempat nuklir Irak semuanya dijaga ketat, sekalipun menurut laporan PBB perlengkapan dan bahan-bahan yang bisa digunakan untuk membuat senjata nuklir sudah hilang-lenyap dari negara itu.
Menteri interim Sains dan Teknologi Irak Rashad Omar hari ini mengatakan bahwa tim inspektur Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA dipersilahkan berkunjung ke tempat-tempat yang diawasi kementriannya.
Pernyataannya itu dikemukakan sehari setelah sebuah laporan IAEA kepada Dewan Keamanan mengemukakan keprihatinan bahwa raibnya perlengkapan dan bahan-bahan itu bisa bermakna besar. Laporan itu mengemukakan gambar-gambar satelit menunjukkan dirobohkannya gedung-gedung yang tadinya menyimpan perlengkapan presisi tinggi yang dipantau dan dilacak oleh IAEA.
Di Washington, seorang pejabat pemerintahan Bush mengakui bahwa penjarahan besar-besaran terjadi setelah invasi pimpinan Amerika, tetapi ia mengatakan sistem pengaman baru telah dipasang untuk mencegah bahan-bahan atau perlengkapan lainnya keluar dari Irak.