Penasihat keamanan nasional Presiden Bush, Condoleezza Rice, mengatakan ia tetap berpendapat seperti perkiraannya sebelum perang bahwa Irak berusaha memulai lagi program nuklirnya.
Berbicara dalam talk show Ahad pagi di Amerika, Rice mengakui bahwa beberapa keterangan intelijen yang mendorong ke perkiraan itu lemah. Tetapi ia mengatakan, mengingat sejumlah bukti keseluruhan, pemerintahan Bush benar untuk menganggap Saddam Hussein sebagai ancaman.
Rice berbicara sementara harian New York Times meragukan salah satu pernyataan pra perang Gedung Putih -- bahwa Irak telah memiliki ribuan tabung aluminium untuk digunakan dalam program nuklirnya.
Harian itu mengatakan para pakar pemerintah telah menyimpulkan tabung-tabung itu lebih mungkin dimaksudkan untuk digunakan dalam roket artileri kecil. Mengutip beberapa pejabat CIA dan pemerintahan Bush, harian itu mengatakan staf Rice diberitahu hal ini pada tahun 2001, kurang lebih 18 bulan sebelum serbuan Amerika ke Irak.