Tautan-tautan Akses

KONVENSI PARTAI DAN NOMINASI CALON PRESIDEN AMERIKA <br> oleh Leon Howell - 2004-08-03


Boston, kota bersejarah di pantai Samudera Atlantik, pekan lalu menjadi jantung politik Amerika. Partai Demokrat melangsungkan konvensi nasionalnya yang ke-44 di sana, dengan resmi menyatakan Senator John Kerry sebagai calon presiden, dan berusaha menayangkan citra terbaik partai itu kepada seluruh rakyat Amerika.

Partai Republik akan melakukan proses yang sama di kota New York, mulai tanggal 30 Agustus. Partai Republik akan mencalonkan kembali Presiden Bush untuk menghadapi John Kerry dalam pemilihan presiden tanggal 3 November.

Konvensi partai adalah gabungan dari sirkus, reuni, sesi bisnis dan seminar motivasi. Konvensi dihadiri para aktivis politik dari semua ras, kelas, umur dan gender dari seluruh Amerika. Lebih dari 45 ribu orang datang ke Boston untuk berpartisipasi, termasuk 4,353 orang delegasi, sekitar 15 ribu orang wartawan dan 15 ribu orang relawan.

Konvensi mengesahkan platform partai, yang mencerminkan posisi partai dalam isu isu penting. Pembicara pembicara yang paling menarik ditampilkan untuk disiarkan melalui televisi nasional. Konvensi adalah salah satu langkah pelaksanaan demokrasi. Sebagian besar delegasi yang akan memberikan suara dipilih di negara bagian masing masing untuk mendukung kandidat calon presiden. Pada akhir tahun lalu, sembilan orang mencalonkan diri dalam pemilihan primer. John Kerry memenangkan persaingan itu.

Konvensi di Boston dengan resmi menyatakan John Kerry sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Pidato John Kerry Kamis malam, yang disaksikan orang di seluruh dunia melalui layar televisi, sangat penting bagi peluangnya dalam pemilihan. Bagi banyak pemilih, ini adalah pertamakalinya mereka menyaksikan John Kerry berpidato cukup panjang. Para delegasi sekarang pulang ke negara bagian masing masing, dengan semangat tinggi untuk bekerja pada tingkat lokal, mendukung John Kerry dalam pemilihan.

Sekarang konvensi partai berlangsung dengan tertib. Dulu, konvensi penuh kekisruhan. Dari tahun 1830an sampai 1960an, konvensi partai memilih calon dalam kompetisi yang sangat keras. Para calon mengadakan tawar menawar dengan para delegasi, mempertukarkan posisi politik tertentu dengan dukungan dalam konvensi.

Tahun 1854, Konvensi Partai Demokrat harus melakukan pemungutan suara 48 kali sebelum memutuskan untuk mencalonkan Franklin Pierce, yang akhirnya menang dalam pemilihan presiden. Tahun 1948, dalam Konvensi Partai Demokrat untuk mencalonkan kembali Presiden Harry Truman, terjadi bentrok mengenai hak asasi. Para delegasi dari dua negara bagian di selatan yang menentang hak lebih besar bagi warga kulit hitam keluar dari konvensi dan membentuk partai baru untuk menantang Truman. Tetapi Harry Truman tetap terpilih kembali.

Tahun 1952 semua kandidat presiden Partai Republik adalah tokoh ternama, termasuk Jenderal Douglas McArthur yang terkenal selama Perang Dunia II, Gubernur Kalifornia Earl Warren yang kemudian menjadi Ketua Mahkamah Agung, dan Senator Robert Taft, yang dikenal sebagai Mr. Republik. Tetapi akhirnya konvensi mecalonkan Jenderal Dwight Eisenhower, yang kemudian menang dalam pemilihan presiden.

Sekarang keadaannya lain. Para kandidat sudah terseleksi dalam pemilihan primer. Konvensi partai hanya mengukuhkan, tidak memilih, kandidat. Karena itu, semuanya dapat diatur dengan seksama. Setiap hari ada tema khusus yang diangkat. Tujuannya adalah menampilkan citra persatuan yang kokoh kepada seluruh rakyat Amerika.

Senin malam pekan lalu, mantan presiden Jimmy Carter dan Bill Clinton berpidato dalam Konvensi Partai Demokrat, demikian juga Al Gore, yang memperoleh suara lebih banyak dalam pemilihan presidan tahun 2000, tetapi George W Bush terpilih karena alasan teknis dalam Dewan Pemilih.

Pada malam kedua, tiga orang mantan bakal calon presiden, yang tadinya bersaing dengan John Kerry, berpidato. Demikian juga Teresa Heinz Kerry, istri Kohn Jerry, dan Barak Obama, seorang kulit hitam yang tampaknya akan terpilih sebagai Senator dalam pemilihan bulan November, dan memiliki potensi sebagai tokoh nasional.

Rabu malam, yang berpidato adalah Senator John Edwards, calon wakil presiden Partai Demokrat. Jelas bahwa prosesnya tidak lagi semenarik dulu, tetapi tetap menenteramkan hati karena kandidat dipilih rakyat, tidak melalui perantara.

Berikutnya akan dilangsungkan Konvensi Nasional Partai Republik, mulai tanggal 30 Agustus. Setelah itu, pemilihan presiden yang diduga akan sangat ketat, untuk menentukan apakah John Kerry atau George W Bush yang akan memimpin Amerika Serikat selama empat tahun yang akan datang. Perubahan dapat terjadi. Semua terserah kepada rakyat Amerika.

Adaptasi oleh Djoko Santoso

XS
SM
MD
LG