Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengaku bahwa tentara pemerintah mungkin menggunakan kekerasan yang berlebihan ketika menyerbu sebuah masjid di Thailand Selatan yang menewaskan 32 orang anak muda Muslim bulan April lalu. Dalam pidato radio mingguannya hari ini, PM Thaksin mengatakan – insiden itu menjadi pelajaran untuk mengemban tugas dengan lebih baik – tetapi dia tidak mem-berikan indikasi apakah tentara yang melakukan serbuan itu akan dimintai tanggung-jawab atas kematian para korban. Tanggal 28 April pasukan keamanan menyerbu sebuah masjid, menewaskan para militan Muslim yang kebanyakan bersenjata parang. Beberapa serbuan menyebabkan 108 orang pembe-rontak dan lima orang tentara pemerintah tewas. Itu adalah hari terburuk dalam pergolakan bersenjata di provinsi-provinsi selatan di Thailand, dimana lebih dari 250 orang menjadi korban tahun ini.