Laporan senat Amerika yang mengecam kegiatan dinas intelijen Amerika dalam perang Irak, telah menimbulkan masalah politik bagi pemerintahan PM Australia John Howard. Kata jurubicara partai oposisi Australia, Kevin Ruud, laporan senat Amerika itu menunjukkan adanya kegagalan intelijen yang paling gawat sejak perang dunia kedua. Kevin Ruud mengatakan, perdana menteri Australia harus minta maaf karena telah mengirim 2,000 orang tentara ke Irak, hanya berdasarkan suatu kebohongan. Kontroversi perang Irak telah menjadi bahan perdebatan sengit menjelang pemilihan umum bulan Oktober. Kalau menang, partai oposisi itu berjanji akan menarik 850 orang tentara Australia yang masih bertugas di Irak saat ini.