Seorang utusan PBB ke Birma mengatakan ia sangat risau tentang pernyataan Amerika bahwa pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi kini mogok makan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa di Jenewa , Paulo Sergio Pinheiro pada Komisi HAM PBB mengatakan ia tidak dapat mengkonfirmasi laporan dari Washington itu, tetapi ia tetap prihatin mengenai penahanan Aung San Suu Kyi sampai sekarang. Tanpa mengungkapkan sumbernya, Departemen Luar Negeri Amerika hari Minggu mengatakan pemenang hadiah Nobel itu tidak mau makan sebagai protes atas yang oleh Birma disebut “penahanan untuk melindunginya.” Pinheiro bersama-sama dengan berbagai organisasi HAM mengimbau pembebasan Aung San Suu Kyi dan para tahanan politik lainnya di Birma, segera dan tanpa syarat.