Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama memperingatkan bahwa kekerasan bisa timbul jika pembicaraan dengan Cina tentang otonomi lebih luas bagi Tibet tidak terwujud dalam dua atau tiga tahun ke depan. Peringatan ini diucapkannya dalam wawancara dengan suratkabar Prancis LE FIGARO edisi hari Senin. Pemimpin Budha yang hidup di pengasingan itu mengatakan, ia menyambut baik mencairnya hubungan dengan Cina. Tetapi, katanya, dalam waktu tidak lama ia mungkin tidak dapat membela kebenaran dari sikap bersahabatnya itu kepada organisasi-organisasi pemuda Tibet yang menuntut kemerdekaan penuh bagi Tibet. Gubernur baru yang diangkat Cina untuk Tibet, Jampa Phuntsog dalam reaksinya atas wawancara itu mengatakan kepada wartawan asing bahwa dua kunjungan belum lama ini oleh penasihat utama Dalai Lama telah memperbaiki saling pengertian. Namun ia menegaskan bahwa kebijakan Cina tetap tidak berobah.