Para pemimpin kawasan Asia Pasifik mengutuk keras pengeboman hotel di Jakarta, sementara Indonesia bertekad untuk menumpas terorisme. Perdana Menteri Australia John Howard mengatakan ledakan itu semakin menunjukkan perlunya kerja-sama internasional untuk menangani terorisme global. Ia mengatakan pengeboman itu mengingatkan lagi akan perlunya menindak kelompok-kelompok seperti Jemaah Islamiyah, organisasi teroris Asia Tenggara yang dikatakan terkait dengan al-Qaida. Malaysia dan Filipina mengumandangkan ucapan pemimpin Australia itu, dengan mengatakan jelas bahwa ancaman teroris masih berlanjut. Menko POLKAM Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan memberlakukan kebijakan keamanan yang baru hari Rabu untuk memerangi terorisme.
Sebelumnya diberitakan, 13 orang tewas dan 149 luka-luka dalam ledakan bom mobil yang besar di luar Hotel Mariott di Jakarta. Menurut berbagai laporan para korbannya termasuk seorang warga Belanda. Presiden Megawati Sukarnoputri sudah meninjau ke tempat terjadinya ledakan. Gedung Putih telah mengutuk serangan itu, dengan mengatakan Amerika siap membantu Indonesia untuk menggiring mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Kepala Polisi Indonesia mengatakan ada persamaan antara serangan itu dan pengeboman bulan Oktober di Bali. Ledakan itu terjadi hanya dua hari sebelum pengadilan diharapkan menjatuhkan hukuman pertama dalam sidang perkara militan Islam sehubungan dengan pengeboman di Bali itu, yang menewaskan lebih dari 200 orang.