Para menteri luar negeri ASEAN yang bersidang di Kamboja meminta pemerintah militer Birma supaya membebaskan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi. Permintaan yang belum pernah terjadi dari negara-negara ASEAN ini disampaikan hari Selasa. Para diplomat itu mengatakan mereka akan mengirim delegasi ke Birma untuk memulai lagi pembicaraan kerukunan kembali dengan partai Liga Nasional bagi Demokrasi. Sikap mereka ini merupakan suatu langkah bersejarah yang menjauhi prinsip semula ASEAN untuk tidak campur tangan dalam urusan satu sama lain. Menteri Luar Negeri Birma Win Aung dikatakan tidak senang dengan pernyataan itu, tetapi menyetujuinya demi persatuan ASEAN.
Sementara itu, krisis nuklir Korea Utara, terorisme internasional, dan penindasan berlatar belakang politik di Birma diduga akan menjadi agenda teratas pada forum keamanan terbesar di Asia Tenggara itu. Ke-10 anggota ASEAN bertemu hari Rabu di Kamboja dengan 13 negara mitra termasuk Amerika, Australia, Kanada dan Rusia. Menteri Luar Negeri Colin Powell kini berada di Phnom Penh untuk pertemuan itu. Powell mengatakan ia akan memperkuat argumentasi agar Asia meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara supaya membatalkan pembuatan senjata nuklirnya. Para peserta juga diharapkan akan membahas cara-cara meningkatkan kerja-sama melawan teror, setelah sejumlah penangkapan tersangka teroris baru-baru ini di Asia Tenggara.