Presiden Bush mengatakan, siapapun di Irak yang memperlakukan tawanan perang secara tidak layak akan dianggap sebagai penjahat perang.
Presiden Bush mengatakan hal itu setelah Departemen Pertahanan Amerika mengumumkan bahwa 12 orang tentara Amerika hilang setelah disergap.
Televisi Al Jazeera menyiarkan laporan televisi Irak yang menunjukkan tentara Amerika yang ditawan sedang diinterogasi.
Laporan itu juga menunjukkan mayat mayat yang berpakaian seragam tentara Amerika. Para pejabat pertahanan Amerika mencatat bahwa beberapa mayat itu mengalami luka tembak di kepala, menunjukkan bahwa mereka mungkin dieksekusi.
Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld mengatakan, menayangkan gambar gambar tawanan perang yang merendahkan martabat, melanggar Konvensi Jenewa.
Irak mengatakan akan mematuhi undang undang internasional, tetapi tidak menanggapi tuduhan mengenai terjadinya eksekusi.