Para pemimpin partai yang berkuasa di Turki -- Partai Pembangunan dan Keadilan -- hari ini bersidang untuk mempertimbangkan langkah mereka yang berikutnya sesudah parlemen tidak dapat menyetujui sebuah rancangan undang-undang yang membolehkan pasukan militer AS di wilayah Turki untuk kemungkinan penggunaannya dalam menyerang Irak. Perdana Menteri Abdullah Gul mengatakan, para pejabat perlu menilai situasi sekarang berkenaan dengan keputusan parlemen dengan selisih suara tipis telah menolak sebuah rancangan undang-undang yang sedianya akan mengizinkan penempatan pasukan AS di Turki dan yang akan memberikan bantuan hibah dan pinjaman bernilai milyaran dolar kepada negara yang dilanda kesulitan ekonomi. Dalam pemungutan suara Saptu kemarin, parlemen Turki kurang 3 suara untuk mencapai mayorits yang diperlukan guna menyetujui rencana undang-undang tersebut. Opini publik di Turki sangat menentang perang pimpinan AS yang mungkin pecah di Irak, tetangga Turki.