Tautan-tautan Akses

Wanita Amerika Dalam Dunia Bisnis - 2003-01-22


Sekalipun sudah banyak kemajuan yang dicapai wanita Amerika dalam dunia bisnis, namun sampai tahun lalu jumlah wanita yang mencapai jenjang teratas sangat sedikit.

Meskipun perekonomian Amerika mengalami kelesuan, sebuah survai baru menunjukkan bahwa kaum wanita terus menaiki jenjang jabatan berwenang di dalam sejumlah perusahaan besar. Kenyataan bahwa wanita Amerika mengalami peningkatan wewenang di perusahaan tercermin dalam studi Fortune 500 – sebuah daftar tahunan perusahaan-perusahaan Amerika dengan pendapatan terbesar. Dalam survai tahun 2001 diketahui, studi itu mendapati hampir 16 persen corporate officer atau eksekutif papan atas dalam daftar Fortune 500 adalah wanita, naik dari 12,5 persen di tahun sebelumnya.

Survai itu dilakukan oleh Catalyst, sebuah organisasi riset nir-laba yang memfokuskan pada wanita dalam dunia bisnis. Wakil Direktur Catalyst, Marcia Knopf mengatakan, kaum wanita saat ini sedang memperoleh kemajuan untuk mendobrak apa yang disebut glass ceiling atau secara harfiah artinya langit-langit kaca.

Bisa dikatakan sekarang glass ceiling ini sudah naik satu tingkat. Jika Anda menengok ke tahun 70-an dan 80-an, kaum wanita maju ke posisi manajemen menengah, dan sekarang kita melihat ada banyak wanita di posisi manajemen menengah. Hal itu kini membuat mereka maju ke posisi paling senior dan berpengaruh.

Knoft mengatakan, jika tren sekarang berlanjut, kaum wanita akan menempati seperempat posisi-posisi puncak menjelang akhir dekade ini. Ia mengatakan bahwa bisnis menjadi berubah bukan karena alasan sosial dan etik tapi karena cara ini merupakan bisnis yang berlaba lantaran wanita mempengaruhi 70 hingga 80 persen total pembelian oleh konsumen.

Meski demikian, ia mengatakan, prosentase wanita yang berada di posisi eselon tinggi dalam dunia kerja masih belum adil. Saat ini, 50 persen tenaga kerja Amerika adalah wanita, dan 57 persen lulusan universitas adalah wanita. Namun, wanita masih harus menunggu hingga sedikitnya tahun 2014 untuk menempati 50 persen posisi-posisi puncak perusahaan.

Banyak wanita saat ini melakukan hal-hal luar biasa, namun mereka masih belum menempati posisi paling senior. Hanya enam wanita yang tercantum sebagai Chief Executive Officer dalam daftar Fortune 500. Enam dari 500. Ini berarti satu koma dua persen.

Enam CEO ini termasuk direktur industri teknologi raksasa Hewlett-Packard dan Xerox.

Knopf mengatakan keadaan jauh lebih buruk di kalangan wanita kelompok minoritas, yang menghadapi apa yang ia sebut concrete ceiling atau langit-langit beton. Hanya 163 dari hampir 14 ribu posisi eksekutif yang disurvai diisi oleh wanita minoritas.

XS
SM
MD
LG