Parlemen Palestina menyetujui kabinet beranggotakan 19 orang yang baru dibentuk oleh pemimpin Palestina Yasser Arafat, di tengah-tengah imbauan bagi reformasi dalam pemerintahannya. Kabinet itu disetujui dengan suara 56 lawan 18, yang mengisyaratkan mosi percaya bagi Arafat. Menurut berbagai laporan para anggota parlemen yang menyuarakan ketidak setujuan menghendaki perubahan yang lebih menyeluruh pada pemerintahan itu dan membatasi wewenang Arafat. Amerika dan Israel mengimbau reformasi demokratis dan keamanan dalam Otorita Palestina. Israel menuduh Yasser Arafat tidak berbuat apapun juga untuk mencegah militan Palestina menyerang orang-orang Israel.