Hari Selasa ini parlemen Palestina bersidang untuk membahas apakah mereka akan menyetujui atau tidak kabinet baru yang diusulkan oleh pemimpin Palestina Yaser Arafat bulan Juni. Para pengamat mengatakan, beberapa penyusun undang-undang memberikan dukungan mereka kepada kabinet itu dengan syarat Arafat bersedia berbagi kekuasaan dengan menunjuk seorang perdana menteri. Gagasan membentuk posisi baru perdana menteri kabarnya didukung rakyat Palestina yang kecewa dengan apa yang dinyatakan sebagai “korupsi dan salah kelola” oleh pihak yang berkuasa di Palestina. Sidang parlemen hari ini bersamaan waktunya dengan dimulainya perundingan tingkat tinggi Israel-Palestina yang sudah lama ditunggu-tunggu mengenai isu-isu ekonomi dan keamanan.