Pemerintah Amerika menyebut program penyitaan dan pembagian tanah pertanian Zimbabwe yang menghebohkan itu, tidak bertanggung jawab dan terkutuk, jurubicara departemen luar negeri Amerika Philip Reeker hari ini mengecam usaha Zimbabwe menggusur petani kulit putih dari tanah mereka justru pada saat 6 juta penduduk Zimbabwe menghadapi bahaya kelaparan. Sebelumnya hari ini, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan pemerintahannya akan menegakkan batas waktu hari kamis bagi kaum kulit putih untuk mengosongkan pertanian mereka. Tetapi ia mengatakan kulit putih yang hanya memiliki satu lahan pertanian boleh tetap tinggal di tanah mereka. Berdasarkan land reform Zimbabwe yang dipertentangkan itu, pertanian niaga milik kulit putih akan diberikan kepada kulit hitam yang tidak memiliki tanah. Ribuan petani kulit putih membangkang instruksi pemerintah tadi. Belum ada tindakan terhadap mereka sebegitu jauh.
Sementara, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengatakan batas waktu pemerintahannya bagi kaum kulit putih untuk mengosongkan lahan pertanian mereka masih berlaku – tetapi sebagian pemilik tanah kulit putih akan diizinkan terus bertani. Mugabe mengumumkan bahwa petani kulit putih yang hanya memiliki satu lahan pertanian boleh tetap tinggal di tanah mereka. Ia mengatakan kulit putih yang memiliki, apa yang disebutnya, tanah yang berlebihan, harus menyerahkan tanah mereka kepada negara. Berdasarkan land reform Zimbabwe yang menghebohkan, pertanian niaga milik kulit putih akan diberikan kepada kaum kulit hitam yang tidak memiliki tanah. Ribuan petani kulit putih telah membangkang terhadap instruksi pemerintah agar menyerahkan tanah mereka sebelum hari jumat lalu. Belum ada tindakan dilaporkan terhadap seorangpun petani kulit putih itu.