Menteri Luar Negeri Amerika Colin Powell mengatakan, penggunaan persenjataan Amerika oleh Israel sedang diteliti. Dia mengatakan itu sewaktu menjawab pertanyaan di Departemen Luar Negeri mengenai serangan udara Israel dengan pesaawat tempur F-16 buatan Amerika yang menewaskan pimpinan sayap militer Hamas dan 14 Palestina lainnya, termasuk 9 anak-anak, di Kota Gaza. Walaupun mengulangi keprihatinan Amerika, Powel tidak memberi isyarat bahwa para pejabat Amerika berpendapat tindakan Israel itu melanggar undang-undang penjualan senjata Amerika, yang melarang penggunaan senjata Amerika yang dijual ke negara asing bagi tindakan diluar “pembelaan diri yang sah atau keamanan dalam negeri.” Menteri pertahanan Israel menuduh tokoh Hamas yang menjadi sasaran serangan udara itu merencanakan serangan dahsyat terhadap Israel – memuat sebuah truk dengan se-ton bahan peledak yang dapat membunuh ratusan orang.
Sementara, Menteri Luar Negeri Colin Powell mengatakan Amerika Serikat sedang berupaya keras agar negara-negara yang menjanjikan dana untuk membangun kembali Afganistan menghormati komitmen mereka. Powell mengatakan itu setelah melakukan pertemuan di Washington dengan Menteri Luar Negeri Afganistan, Abdullah. Abdullah mengatakan, dari 4,5 milyar dollar yang dijanjikan, baru sekitar 660 juta dollar yang telah diberikan, yang sebagian besar digunakan untuk bantuan kemanusiaan, bukan pembangunan kembali. Abdullah memperingatkan, tanpa bantuan pembangunan kembali, Afganistan mungkin akan mengalami pergolakan lebih jauh. Katanya, rakyat Afganistan harus melihat perubahan dalam kehidupan mereka untuk adanya perubahan di negara itu.