Mesir mengirim kepala intelijennya ke Israel dan wilayah Palestina dalam upaya menghidupkan kembali perundingan perdamaian Timur Tengah. Pejabat Mesir itu, Omar Suleiman, hari Ahad bertemu dengan pejabat-pejabat tinggi Israel termasuk PM Ariel Sharon, Mentri Pertahanan Binyamin Ben-Eliezer dan Mentri LN Shimon Peres. Sulaiman mengatakan Israel harus mengambil langkah-langkah yang memberikan harapan kepada rakyat Palestina jika Israel ingin mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama 22 bulan itu. Sementara itu, pejabat-pejabat Palestina mengatakan Yasser Arafat telah memberhentikan kepala intelijen untuk Tepi Barat, Jendral Tawfiq Tirawi. Tetapi Tirawi menyangkal laporan itu. Pekan lalu Arafat mencopot dua pejabat tinggi lainnya dalam apa yang tampaknya sebagai perombakan badan keamanan Palestina.
Sebelumnya diberitakan, penduduk Palestina yang marah menyerukan dilancarkannya pembalasan terhadap penembakan mati di Gaza atas seorang ibu dan anak perempuannnya umur 2 tahun, yang tampaknya tewas karena tembakan Israel. Tentara Israel, yang mula-mula mengatakan tidak ada sangkut pautnya dengan penembakan itu, telah mengakui melepaskan tembakan di daerah tadi di mana dua orang Palestina tersebut tewas hari Sabtu. Israel mengatakan, tentaranya menembak "sasaran yang mencurigakan". Palestina mengatakan, ibu dan anaknya sedang dalam perjalanan pulang dari resepsi pernikahan ketika taksi mereka diberondong dengan senapan mesin.