Sebuah pengadilan kejahatan perang PBB mengatakan, seorang wartawan Amerika harus memberikan kesaksian dalam kasus yang menyangkut pembunuhan etnis di Bosnia. Hakim Mahkamah PBB di Den Haag menolak argumen wartawan Washington Post Jonathan Randall yang sudah pensiun, bahwa kesaksian seperti itu hanya akan membahayakan pekerjaan wartawan perang di masa depan. Kata tim hakim yang terdiri dari tiga orang itu, Randall harus muncul untuk ditanyai tentang sebuah tulisannya yang menyangkut pembersihan etnis di Bosnia. Kata Mahkamah, wartawan Amerika itu mengadakan wawancara dengan Radoslav Berdjanin yang dituduh melakukan pembunuhan etnis tahun 1992-95 di Bosnia.