Negara pengekspor batu-bara yang terbesar di dunia, Australia, telah mengambil keputusan untuk tidak meratifikasi perjanjian internasional mengenai penanggulangan pemanasan iklim sedunia karena perjanjian itu kemungkinan akan merugikan ekonomi Australia. Perdana Menteri John Howard mengatakan di parlemen kemarin bahwa ia menentang perjanjian tadi karena tidak memenuhi kepentingan terbaik Australia. Ia mengatakan ia khawatir banyak warga Australia akan kehilangan pekerjaan dan itu akan merugikan perindustrian. Pemimpin Australia tersebut juga mengatakan ia yakin apa yang disebut perjanjian Kyoto itu tidak akan berhasil, kalau negara-negara berkembang tidak sepenuhnya terlibat. Negara-negara Uni Eropa telah meratifikasi perjanjian itu hari Jumat (31/5). Tetapi negara yang menjadi sumber terbesar polusi di dunia, Amerika Serikat, telah menolaknya. Presiden Bush mengatakan perjanjian tersebut akan merugikan ekonomi Amerika.