Seorang peneliti pernyakit AIDS yang terkemuka optimistis bahwa vaksin melawan penyakit maut itu dapat dikembangkan di Afrika dalam waktu 7 sampai 10 tahun mendatang. Pakar tersebut Malegapuru Makgoba mengatakan demikian hari ini pada pembukaan konferensi AIDS selama dua hari dekat Cape Town, Afrika Selatan. Para ilmuwan, paberik farmasi, dan kelompok-kelompok donor membicarakan usaha penelitian dan bantuan keuangan bagi program vaksin AIDS di Afrika. Lebih dari dua per tiga dari semua korban AIDS di dunia terdapat di Afrika, namun benua tersebut menerima kurang dari dua persen dana penelitian. Disamping itu, sebagian besar percobaan vaksin tidak menggunakan jenis virus AIDS yang terdapat di Afrika.