Utusan PBB Razali Ismail telah mengadakan perundingan dengan kepala pemerintahan militer Birma pada akhir lawatan untuk menyelamatkan perundingan perujukan yang memburuk dengan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Rincian dari pertemuan Razali dengan pemimpin junta militer Jenderal Than Shwe tidak segera diketahui. Selama kunjungan 4 harinya itu, diplomat Malaysia itu bertemu dengan pemimpin opposisi Aung San Suu Kyi, yang telah berada dalam tahanan rumah selama 18 bulan. Razali juga berunding dengan para jenderal senior lainnya dan para anggota partai opposisi Liga Nasinal bagi Democrasi, atau NLD. Birma telah di bawah pemerintahan militer sejak tahun 1962. Pemerintahan yang sekarang menolak menyerahkan kekuasaan setelah N-L-D menang besar dalam pemilihan umum tahun 1990. Perundingan mengenai demokratisasi Birma yang dimulai October tahun 2000 lalu telah menghasilkan dibebaskannya lebih dari 200 orang tahanan politik, tetapi belum memberikan hasil yang memadai.