Pyongyang telah mengancam untuk menarik diri dari perjanjian nuklir penting dengan Washington bertalian dengan strategi Amerika yang dilaporkan yang membuat beberapa negara menjadi sasaran serangan nuklir termasuk Korea Utara. Setelah mengecam keras rencana yang dilaporkan hari Rabu itu sebagai "pemerasan nuklir", Korea Utara hari ini mengatakan, negara itu sekarang terpaksa untuk meneliti semua perjanjian dengan Amerika Serikat. Sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1994, Korea Utara setuju untuk membekukan program senjata nuklirnya dengan imbalan memperoleh minyak dan reaktor nuklir buatan Barat. Surat-surat kabar Amerika telah melaporkan bahwa menurut dokumen militer Amerika yang bocor, negara-negara yang diduga membuat senjata perusak masal dapat menjadi sasaran serangan semacam itu.