Pemimpin Palestina Yasser Arafat mengatakan, ia berusaha sekuat tenaga menghentikan terorisme terhadap Israel, terutama serangan bunuh diri. Dalam wawancara dengan majalah Newsweek, PM Israel Ariel Sharon menggunakan serangan bunuh diri sebagai peluang emas untuk mendiskreditkan Palestina dan menghancurkan proses perdamaian. Arafat menegaskan, pemerintah Palestina berusaha sekuat tenaga menghentikan terorisme, termasuk menahan lebih dari 250 orang. Arafat menambahkan, ia bertanya-tanya bagaimana masyarakat internasional dapat menerima tindakan Israel melakukan blokade militer selama sebulan di kota Ramallah, Tepi Barat, sehingga ia tidak dapat bepergian sama sekali. Berita sebelumnya, Israel telah meledakkan studio-studio radio dan televisi Palestina. Para anggota tentara Israel mengosongkan gedung di kota Ramallah Tepi Barat sebelum fajar Sabtu kemarin, dan menyulut api yang melanda fasilitas tersebut. Pihak Palestina kembali mengudarakan siaran beberapa jam kemudian melalui stasiun-stasiun radio swasta di Tepi Barat. Israel mengatakan pihak Palestina menggunakan radio dan televisi untuk menghasut kekerasan. Pemimpin Palestina Yasir Arafat menyebut serangan itu sangat berbahaya dan ia menyerukan bantuan internasional. Israel mengatakan tindakannya sebagai pembalasan setelah ekstremis Palestina melepaskan tembakan hari Kamis sewaktu perayaan bar mitzvah di Hadera. Enam warga Israel dan si penembak tewas.