Suratkabar New York Times melaporkan, Iran sedang menanamkan pengaruh di sebagian wilayah Afghanistan dalam usaha membatasi pemerintahan sementara yang cenderung pro-Barat di Kabul. Suratkabar itu mengutip seorang pejabat Departemen Pertahanan Amerika yang tak disebutkan namanya yang mengatakan, Iran akan berusaha agar Afghanistan tetap menjadi negara Islam. Pejabat itu mengatakan, intelijen Amerika menunjukkan, Iran memberikan perlindungan aman kepada sejumlah kecil para pejuang al-Qaida., yang mungkin akan menjadi alat untuk memperlemah pengaruh Barat di Afghanistan dimasa depan. Menurut para pejabat Amerika, Iran pada umumnya telah membantu dalam perang melawan terorisme. Namun seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kepada suratkabar New York Times, Iran sekarang mungkin merasa terancam di Afghanistan.
Sementara, pers Islam Afghanistan yang berkedudukan di Pakistan melaporkan, pesawat-pesawat terbang Amerika mengebom tempat-tempat yang dicurigai sebagai persembunyian al-Qaida pada malam hari di Afghanistan timur. Menurut laporan itu, serangan terhadap kawasan dekat perbatasan Pakistan itu dimulai Rabu malam dan terus berlangsung sampai pagi. Juga dikatakan, 50 tentara Amerika lagi diterbangkan ke daerah itu Rabu malam untuk bergabung dengan 100 tentara lainnya yang sudah ada disana mencari sisa pasukan Taleban dan al-Qaida. Sementara itu, pemimpin sementara Afghanistan, Hamid Karzai telah menyerukan kepada semua faksi Afghanistan agar bersama-sama ikut membentuk tentara nasional. Dalam pidato televisi, Hamid Karzai juga mengatakan, prioritas utamanya adalah mengendalikan inflasi, memperbaiki produksi dalam negeri dan menciptakan kesempatan kerja di negara yang porak-poranda akibat perang.