Tentara bersenjata lengkap melakukan patroli di kota Jos di Nigeria Tengah untuk menjaga perdamaian setelah kerusuhan antara Muslim dan Kristen selama dua hari menewaskan sekurang-kurangnya 70 orang. Para saksi mata mengatakan hari Ahad meskipun terasa tenang tetapi orang masih belum merasa mantap di kota yang berpenduduk empat juta, sebagian besar beragama Kristen. Tetapi, ribuan orang yang ketakutan, baik yang Muslim maupun yang Kristen, masih berjejal di belakang barikade polisi dan tentara menolak kembali pulang. Perkelahian pecah Jumat malam ketika seorang wanita Kristen dituduh melanggar barikade yang didirikan untuk mengatur lalu-lintas di sekitar sebuah masjid. Khalayak yang besaing dari golongan Kristen dan Muslim berkali-kali terlibat bentrokan, membakar gereja dan masjid, mendirikan rintangan-rintangan jalan, membakar sejumlah mobil dan menghancurkan barang-barang lainnya. Penguasa berharap dapat menghindarkan kekerasan etnik dan keagamaan dalam skala besar seperti tahun lalu di kota Kaduna di Nigeria Utara yang mengakibatkan ratusan orang tewas.