Belum diperoleh laporan resmi mengenai jumlah korban yang tewas di kota Jos, Nigeria Tengah setelah terjadi bentrokan maut selama dua hari antara orang Kristen dan Muslim. Menurut laporan tidak resmi dari para saksi mata, puluh orang tewas. Hari Sabtu (8/9) kemarin Presiden Olusegun Obasanyo mengerahkan tentara. Sekarang tentara melakukan perondaan di jalan-jalan dan mengenakan jam malam. Menanggapi laporan bahwa para pengacau membakar gereja dan masjid, presiden mengatakan, mereka yang percaya pada Tuhan tidak membakar tempat-tempat beribadah. Kerusuhan itu dimulai hari Jumat, ketika seorang wanita kristen menurut laporan membuat marah orang-orang Muslim karena mencoba menyeberang jalan dimana mereka sedang solat.
Sebelumnya diberitakan, pihak berwenang Nigeria mengerahkan pasukan untuk memadamkan kerusuhan antara pihak Muslim dan Kristen yang menurut saksi mata telah menewaskan puluhan orang di kota Jos. Dikatakan, kawanan muslim dan Kristen yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain bertarung dengan menggunakan senapan, parang, tongkat dan senjata lain sejak kerusuhan itu berkobar hari Jumat di kota Nigeria Tengah itu. Banyak orang dilaporkan luka-luka dan memenuhi rumahsakit-rumahsakit setempat. Belum ada angka resmi jumlah yang tewas. Para pejabat mengumumkan larangan keluar rumah Jumat malam dalam upaya memulihkan ketenangan. Penyebab kerusuhan itu belum jelas, tetapi menurut pihak berwenang ketegangan agama telah meningkat di wilayah itu setelah seorang muslim diangkat untuk mengepalai program pengentasan kemiskinan di negara itu. Nigeria adalah negara Afrika berpenduduk paling banyak dengan penduduk lebih dari 110 juta jiwa dan selalu dilanda bentrokan agama dan masyarakat.