Presiden Arroyo akan terbang ke Palawan hari Senin besok, dan kemudian ke Pulau Basilan, di mana lima ribu orang tentara Filipina mengejar kaum pemberontak.
Sementara itu, seorang bekas sandera di Filipina tidak dapat mengukuhkan nasib tiga orang warga Amerika yang disandera, yang menurut pemberontak telah dipenggal kepalanya.
Sandera yang baru dibebaskan, Francis Ganzon mengatakan melalui radio Filipina hari ini, beberapa hari yang lalu, pemberontak Muslim mengikat sandera Amerika, Guillermo Sobero, dan memisahkannya dari para sandera lain.
Hari Selasa, pemberontak mengatakan, Sobero telah dipenggal kepalanya. Tentara Filipina yang mengejar para pemberontak, belum menemukan mayatnya.
Francis Ganzon dibebaskan hari Kamis bersama seorang ulama Muslim dan seorang anak perempuan berumur 12 tahun. Para pejabat setempat yakin, uang tebusan diam-diam telah dibayarkan untuk pembebasan Ganzon dan anak perempuan itu.
Pembeorntak Muslim Filipina masih menyandera dua orang warga Amerika dan 24 orang warga Filipina.