Raja baru Nepal Gyanendra berjanji akan menyelidiki insiden pembantaian sebagian besar keluarga kerajaan di Himalaya itu. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sesudah naik tahta, Raja Gyanendra mengatakan, konstitusi dan hukum Nepal telah menghalangi pertanggung-jawaban penuh atas insiden penembakan Jumat malam baru lalu di istana kerajaan. Polisi Kathmandu menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang menuntut penjelasan penuh mengenai peristiwa tadi. Semula, para pejabat Nepal mengatakan, Putra Mahkota Dipendra menembak tewas ayahnya, Raja Birendra, ibunya dan 6 anggota keluarga lainnya, sebelum menembak dirinya sendiri. Hari berikutnya, para pejabat mengumumkan bahwa insiden penembakan itu suatu kecelakaan, dan menyatakan Pangeran Dipendra sebagai raja, meskipun dia dalam keadaan koma. Sebelumnya, pada hari ini, Nepal mengumumkan Raja Dipendra telah meninggal dunia dan mengangkat pamannya, Pangeran Gyanendra sebagai raja baru.
Sementara, Presiden Cina Jiang Zemin telah menyatakan bela sungkawa atas tewasnya beberapa anggota keluarga raja di kerajaan Nepal.
Kantor berita resmi Cina Xinhua mengatakan, presiden Jiang mengeluarkan pernyataan hari Minggu kemarin dengan mengatakan, dia sangat sedih atas peristiwa tragis meninggalnya raja Nepal dan permaisuri. Presiden menyampaikan bela-sungkawanya atas meninggalnya raja Nepal yang telah memberikan sumbangan besar kearah hubungan Cina-Nepal, dan rakyat Cina akan mengenangnya selama-lamanya.