<!-- IMAGE -->
Pemerintah Sudan telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok pemberontak paling kuat di Darfur, sebagai bagian dari janji untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung tujuh tahun di kawasan itu.
Presiden Sudan Omar Hassan Al-Bashir menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok pemberontak Gerakan Keadilan dan Persamaan di Qatar Selasa malam.
Kesepakatan itu merupakan bagian dari janji Sudan dan Chad baru-baru ini untuk mengakhiri permusuhan di sepanjang kawasan perbatasan. Kedua negara itu selama ini saling tuduh mendukung pemberontak di negara mereka.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Sudan telah setuju untuk memberi pemberontak posisi di pemerintahan, membatalkan hukuman mati terhadap mereka, dan membebaskan 30% dari total jumlah pemberontak yang dipenjarakan.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon menyambut keputusan gencatan senjata itu dengan mengatakan, itu merupakan tahap penting menuju kesepakatan perdamaian di Darfur. Konflik di Darfur telah menelan lebih dari 300 ribu korban jiwa dan membuat sekitar 2,7 juta orang kehilangan tempat tinggal.
