<!-- IMAGE -->
Para komandan Amerika di Afghanistan mengatakan ranjau dan bom pinggir jalan akan menimbulkan risiko terbesar bagi tentara menjelang ofensif besar NATO di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, yang bergejolak.
Pasukan
Amerika dan Afghanistan sedang bergerak mendekati kota Marjah di provinsi itu
yang dianggap sebagai kubu utama Taliban.
Para pejabat militer
Amerika hari Kamis mengatakan Taliban tidak membuang-buang waktu menanam banyak
bom sebelum tentara melancarkan serangan. Para pejabat mengatakan itu mungkin
merupakan ancaman medan ranjau terbesar yang pernah dihadapi NATO.
Para komandan berharap untuk menguasai kembali Marjah, yang
berpenduduk 80.000, karena kota itu telah menjadi pusat perdagangan opium utama
bagi Taliban. Para pejabat memperkirakan mereka bisa menghadapi antara beberapa
ratus hingga seribu pejuang Taliban.