Tiongkok mengatakan wilayah Uighur yang mengalami kekerasan etnis mematikan, memberlakukan peraturan keamanan publik baru guna menumpas kejahatan yang katanya mengancam keamanan nasional.
Pemerintah regional Xinjiang mengumumkan langkah-langkah baru itu Rabu, katanya kebijakan ini akan menanggapi tiga kekuatan jahat, yakni terorisme, separatisme dan keamanan nasional.
Seorang pemimpin komunis lokal mengatakan kepada Xinhua, ancaman keamanan terlihat pada kerusuhan 5 Juli yang pecah di Urumqi antara minoritas etnis Uighur dan mayoritas bangsa Han.
Xinhua mengatakan langkah-langkah ini mulai berlaku 1 Februari dan akan menjaga persatuan nasional, solidaritas etnis dan stabilitas sosial. Tidak disebutkan tindakan apa yang akan diambil.
Beijing menuduh aktivis Uighur pemicu kekerasan etnis dan berusaha memerdekakan Xinjiang.
Warga Uighur kebanyakan Muslim, berbahasa Turkic, dan mereka mengeluh mengalami diskriminasi dalam bidang ekonomi, agama dan etnis.