Presiden Amerika Barack Obama hari Senin sedang mengadakan pertemuan dengan seorang pejabat senior kontra teroris untuk membahas usaha peledakan sebuah pesawat terbang Amerika tanggal 25 Desember.
Pertemuan
Obama dengan John Brennan itu berlangsung sehari sebelum para pejabat keamanan
pemerintah berkumpul di Gedung Putih untuk membahas insiden tersebut.
Presiden memerintahkan pengkajian ulang antar-lembaga untuk mencari tahu bagaimana tersangka, pemuda Nigeria berusia 23 tahun yang diduga punya hubungan dengan kelompok ekstremis bisa menyembunyikan bahan peledak ke pesawat rute Amsterdam- Detroit itu. Bom itu gagal meledak dan para penumpang serta awak kabin segera meringkus tersangka.
Obama
menyebut insiden itu sebagai " kegagalan sekuriti yang punya potensi gawat."
Sebagai tindak lanjutnya, penumpang dari 14 negara kini menghadapi pemeriksaan
lebih ketat jika terbang ke Amerika.
Jawatan Keamanan Transportasi mengatakan setiap orang yang datang dari atau melalui negara-negara yang mensponsori terorisme atau negara-negara tertentu akan mendapat "pemeriksaan tambahan".