Presiden Amerika Barack
Obama, untuk pertama kalinya, secara terbuka mengaitkan tersangka yang berusaha
meledakkan pesawat penumpang yang terbang ke Amerika Serikat pada Hari Natal
dengan al-Qaida.
Dalam pidato mingguannya yang dirilis Sabtu pagi, Obama mengatakan tampaknya
sebuah cabang al-Qaida di Yaman melatih tersangka,"memperlengkapinya dengan bahan
peledak, dan memerintahkannya menyerang" pesawat " yang terbang menuju
Amerika."
Obama mengatakan kelompok itu telah menyerang sasaran Amerika sebelumnya,
termasuk membunuh seorang warga Amerika di Kedutaan Besar Amerika di Yaman tahun
2008. Dia mengatakan pemerintah Amerika sedang memperkuat kerjasama dengan
Yaman "untuk menyerang teroris al-Qaida."
Presiden Obama, yang telah dikecam oleh golongan Republik karena tidak
mengambil tindakan cukup keras terhadap kaum militan dan teroris, membela usaha
pemerintahannya untuk mengakhiri perang di Irak dan meningkatkan jumlah tentara
di Afghanistan. Dia mengatakan tindakan-tindakan itu adalah bagian dari
starteginya untuk mengacaukan, membongkar, dan mengalahkan al-Qaida dan kaum ekstremis
sekutu-sekutunya.